Pekan Raya Jakarta a.k.a PRJ yang sudah turun temurun diadakan, kini menjadi menjadi buah bibir bagi banyak orang termasuk warga DKI JAKARTA. Bagaimana enggak, belakangan keputusan dari Gubernur DKI Bpk. Jokowidodo alias Jokowi memutuskan bahwa PRJ di laksanakan di Monas. Wah... Ini yang menuai pro dan kontra. Lalu bagaimana dengan Kemayoran yang identik dengan PRJ ?
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyebutkan bahwa rencana kepindahan pelaksanaan Pekan Raya Jakarta dari Arena Pekan Raya Jakarta di Kemayoran ke Monumen Nasional masih dalam tahap perencanaan guys..
Kepindahan tersebut menurutnya masih dalam proses perhitungan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Nah, beliau melanjutkan bahwa kepindahan lokasi PRJ tersebut bukan tanpa alasan.
Keinginan pemindahannya tersebut katanya nih sob, untuk mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Jakarta.
“Agar suasananya lebih kerakyatan,” kata Jokowi usai mencanangkan HUT DKI Jakarta ke 486 di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Minggu (2/6).
Jokowi menyebutkan bahwa selama ini, pengisi acara PRJ tersebut merupakan perusahaan-perusahaan besar yang sudah berkembang.
“Mereka boleh saja, tapi juga harus dikombinasikan,” katanya.
Selama ini, PRJ banyak dipenuhi oleh berbagai merek mulai dari otomotif, hingga makanan. PRJ tahun ini mulai dilaksanakan sejak 6 Juni hingga 7 Juli. Harga tiket masuk yang terbilang cukup merogoh kocek atau sebesar 25ribu-35ribu/orang. Belum lagi biaya parkir dan jajanan-jajanan yang terbilang cukup 'wah'..
Terus apa bedanya sama PRJ yang di Monas nanti ?
Nah, ini nih yang unik yang diberikan sama Pak.Jokowi. Disana bukan lagi "Pekan raya jakarta" tapi "Pesta Rakyat Jakarta" yang katanya sih isinya pengembang usaha kecil menengah. Gak cuma itu aja, katanya tiket masuk per-orang cuma Rp.1000,- bayangin sob, perbedaan yang signifikan bukan ? wah...wah... Tapi upaya ini dilakukan semata untuk membantu menyejahterakan dan mengembangkan UKM sob dan sebagai media untuk melesatarikan budaya dan aneka kerajinan.
Yups, kalo bukan kita warga DKI siapa lagi coba yang bakal melesatarikan kesenian dan kerajinan aseli..lilili.. dari Betawi. Mengingat ya guys, sekarang kayanya kesenian tradisionalnya udah mulai ke geser dengan perkembangan Zaman. Sekarang, mau motret tentang kesenian Jakarta aje susah bener padahal umur jakarta udah 4abad alias 4ratusan lebih. Harusnya di usia jakarta yang sebegitu lamayanya, kesenian, dan kerajinannya harus semakin berjaya yaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar