Kamis, 04 Juli 2013

Hujan sore ini :')

Ku gambar senyummu disela-sela jendela kamarku..
Ku tulis dan ku biarkan menghilang dengan sendirinya..
Wajahmu nempak dan hilang di balik tetes hujan itu...


Hari ini aku sedang merasa senasib dengan kota ini. Yaa..hujan telah menyiram seisi kota dan juga seisi fikiranku. Nasibku hampir sama dengan jalanan itu, sepi ! 
Ya, hanya itu yang bisa ku gambarkan dari keadaan jalan depan rumahku. Sama seperti aku, yang sedaritadi sendiri, melakukan kegiatan yang berulang-ulang kali membuatku bosan.
Melirik rumah tetangga yang nampaknya tak berpenghuni lagi, dalam benak ku "mereka melakukan apa? kenapa tak ada suara mobil atau suara-suara lainnya?" . Siapa perduli, memangnya apa yang mereka lakukan ada hubungannya denganku?

Entahlah, apa yang membuatku menjadi aneh seperti ini. Memandang jendela kamar, bangun, megukir senyummu di fikiranku, bahkan menulis nama mu di jendela yang ber embun itu. Hari ini begitu aneh. Apa yang aku rasakan, apa yang ku fikirkan, seperti sedang mengharapkan mu hadir membelah lebatnya hujan sore ini.
Melihat wajahmu sesekali di layar handponeku, lalu memejamkan mata. Aku berharap ini mimpi buruk, mimpi buruk, mimpi buruk. Kemarin kamu disana, mengetuk pintu rumahku dan memohon manja ketika aku berpura marah. Ketika aku sakit, kamu dengan sabarmu menyuapiku disini, dikamar ini. Dan, rasanya baru kemarin kamu disini membelah hujan hanya demi bertemu denganku.

Mungkin aku yang salah, aku yang terlalu memikirkanmu. "Hai, Alex-ku sedang apa disana? bisakah kamu melihatku? Bagaimana disana? Tolong katakan pada tuhan untuk segera hentikan hujan ini. Terlalu membosankan menunggu di kamar sendiri"


(Alex)
"Hai sayang, aku baik baik disini. Tuhan amat menjagaku, rasanya merindukanmu sekali. Merindukan saat kita berdua, bercanda dan tertawa, andai kisah itu bisa ku ulang terus menerus tanpa henti. Aku melihatmu, meskipun sulit untuk kamu melihatku. Tapi percayalah, aku ada di manapun kamu. Mungkin kita tak lagi sama, tapi yakinlah tuhan memberikan ruang dan kesempatan untuk kita selalu bersama. Keadaan disini? Disini dingin, tapi menyenangkan. Tapi semua orang disini terasa lebih dingin, tetapi ada dari mereka yang ramah, dan bahkan ada juga yang berperawakan bak penjahat.

Ku harap kau tak perlu terus terusan memikirkanku, aku hidup di hatimu sampai tuhan menyempurnakan kita. Percayalah, aku akan bahagia jika ada laki-laki yang dapat menggantikan tugasku untuk menjagamu disana. Aku yakin kamu akan lebih bahagia, aku tak merasa dilupakan,atau bahkan di khianati, karna kamu adalah yang terakhir untukku. Sampai tuhan menjemputku. Jika kamu merindukan ku, berjanjilah untuk selalu menutup matamu dan rekatkan tanganmu tepat di dadamu, dan bayangkan jantung yang berdenyut itu adalah aku yang selalu hidup dalam dirimu. Oya, kata tuhan biarkan hujan itu turun. Itu adalah jawaban dari setiap kerinduan orang-orang yang telah lebih dulu di jemputnya, termasuk aku. Dia juga bilang, Pelangi yang akan kamu lihat nanti itu adalah pengganti kesedihanmu dan org org yang sedang merindu. Cepat bangun dari tidurmu, cepat lihat keluar. Pelangi itu sudah mulai tampak. Aku juga harus pergi. Aku sayang pada-mu"

Begitukah cara tuhan mempertemukan kita ? Baiklah, aku tak akan meminta hujan berhenti. Mungkin dengan begitu, aku merasakan bahwa kamu pun merindukanku. Dan pelangi, hempp... Aku tau balasan tuhan akan lebih indah dari yang ku inginkan. Meskipun yang ku inginkan adalah kamu. Tapi aku tau, hadirmu tak lagi nyata bagiku.


Bagaimana menghabiskan teh ini saja, aku butuh banyak waktu. Apa lagi untuk berhenti memikirkanmu. Ku harap kau pun selalu merindukanku, meskipun tak nampak. 



Fabiya - @Fabiyaprn 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar